Tag Archive: berkebun


Menanam Cabe (2)

Senang sekali rasanya ternyata pengujung page “mananam cabe (1)” ini sangat banyak, baru satu bulan peluncurannya sudah tercatat 120 pengunjung. Ternyata perkiraan saya salah tentang minat berkebun, banyak yang tertarik untuk berkebun di pekarangan rumah, dan tanaman cabe memang salah satu tanaman yang sangat mudah untuk tumbuh di pekarang rumah kita karena pemeliharaannya yang terbilang tidak terlalu rumit. Tapi bukan berarti tanpa perawatan, terutama kalau ingin menikmati hasil yang memuaskan harus benar-benar diperhatikan pertumbuhan cabe dari minggu ke minggu.

Sekali lagi, saya bukan ahli di bidang tanam-menanam, apalagi sarjana pertanian. Dan page ini cuman sekedar catatan proses belajar saya selama menanam cabe di pekarangan rumah. Sekalian berbagi, siapa tahu sukses dan teman-teman juga keikut sukses jadi pengusaha cabe 🙂 .

Dari page “mananam cabe (1)” saya skip cerita langsung di tanaman cabe usia menjelang 2 bulan. Hingga usia tanaman cabe 2 bulan, pemeliharaan hanya memastikan cukup asupan air, tidak telat menyiram air setiap hari dalam porsi yang tidak berlebih. Permukaan yang terlalu basah akan mudah ditumbuhi lumut dan tanaman pengganggu lainnya. Jadi, jangan sampai keguyur ujan langsung! Dan yang kedua, memberikan pupuk. Karena dalam masa pertumbuhan, maka saya memilih pupuk daun, yang memang menjadi prioritas awal. Saya menggunakan pupuk merk Dekastar (bukan promosi, dan bukan menganjurkan), tapi saya lupa kodenya, pokoknya , bilang aja sama abang-abang yang jual di toko tanaman, “pupuk daun”. Pupuk ini lebih sering digunakan untuk tanaman-tanaman seperti antorium, yang memang dinilai dari daunnya. Harga pupuk ini sekitar Rp 15.000,- hingga Rp 18.000,- per kotak 100gr, satu kali pemupukan bisa untuk 4 – 6 bulan.

pupuk daun digunakan di awal pertumbuhan

pupuk daun digunakan di awal pertumbuhan

Setelah dari usia tanaman cabe 2 minggu hingga menjelang 2 bulan, saya mencicil untuk memindahkannya ke polibag. Seharusnya memang lebik baik memindahkan tanaman cabe dibawah satu bulan karena akarnya masih belum terlalu banyak. Cuman, berhubung saya lagi banyak kerjaan, jadi ya dicicilnya sampe kelamaan.

memindahkan cabe ke polibag

memindahkan cabe ke polibag

Kalau sudah telat di usia menjelang 2 bulan, lakukan perlahan-lahan, usahakan sebanyak mungkin akarnya ikut terbawa. Setelah pemindahan tanaman cabe ke polibag biasanya daun akan layu sesaat untuk 3 sampai 4 jam, namun setelah itu akan segar kembali. Jadi pastikan media tanam cukup kandungan air nya (tapi jangan berlebih).

tanaman cabe usia 2 bulan di polibag, pastikan cukup sinar matahari

tanaman cabe usia 2 bulan di polibag, pastikan cukup sinar matahari

Setelah selesai memindahkan semua tanaman cabe ke polibag. Untuk memastikan rotasi pertumbuhan cabe terus berlangsung (karena menurut saya, tanaman cabe akan berbuah secara maksimal hingga 3 sampai 4 kali panen), maka di usia tanaman cabe di penyemaian pertaman berusia menjelang 2 bulan saya menyemai lagi benih cabe ke botol-botol plastik sisa penyemaian yang pertama.

Selanjutnya, tunggu posting berikutnya. Awal-awal tumbuh bunga hingga panen.

Menanam Cabe (1)

Apa kegiatan teman-teman untuk mengisi waktu-waktu senggang? Nonton TV kah? Dengerin musik kah? Baca komik kah? Main basket atau futsal kah? Pacaran kah? atawa memasak? atawa berkebun? hemm…mungkin memasak atau berkebun ga bakal jadi pilihan, karena buat anak-anak muda (kebanyakan) merasa “this’s not an option for youth!”.

Puasa kemarin, melewati weekend di rumah terasa lebih lama karena ga ada kegiatan seperti dikantor. Puasa jadi terasa lebih lama, laper nya jadi makin kedengeran. Pas lagi duduk-duduk di teras rumah dengan maksud ngabuburit melewati sore sambil ngeliat orang lalu lalang, gw ngeliat ada 3 tumpukan karung tanah media tanam siap pakai di samping teras rumah. Selidik punya selidik, ternyata nyokap gw beli buat tanaman antorium nya. Suddenly, an idea bulb rise from my head, gimana kalo iseng-iseng becocok tanam alias berkebun. Tapi gw ga mau ngerawat tanaman macam antorium kaya nyokap, karena ga keren cuman diliat-dipandang-dikagumi, ga bisa di makan (hehehe), ga enak. Pilihan tanaman harus yang oke, hemmm…berhubung gw chiliholic maka cabe menjadi pilihan gw, rawit! Lagipula nyokap gw sering ngeluh dengan borosnya konsumsi cabe dirumah dan harga cabe yang sering naik ga kira-kira. Tantangan baru dimulai…

Mengatur rencana dulu, pertama, minta ijin minta nyokap karena mau “ngerampok tanah media tanam nya. Lalu besok siangnya di kantor gw googling tentang menanam cabe di pekarangan rumah, tips dan trik nya. Ternyata ga banyak yang gw dapet, tapi cukup lah buat newcomer farmer kaya gw [ 🙂 ].

Media tanam udah punya, sekarang tinggal nyari wadah nya. Pikir gw,”kalo harus beli pot, berarti harus ngeluarin duit, pake apa ya… oh ya, ada bekas botol plastik air oxy, keluarin keringet sedikit, tapi ga keluar modal.” [pengiritan sejati!! 🙂 ]. Selesai! gw bisa bikin 15 pot alakadar, cukup buat percobaan tanam pertama. Lalu, masukkan tanah media tanam secukupnya. Modal yang gw keluarkan untuk beli bibit cabe rawit “embun” di toko tanaman dekat rumah seharga Rp 12.000,- dengan berat bersih isi 10 gr.

Lalu, ga sampai seperempat isi bibit cabe gw rendam di air hangat selama kurang lebih 8 jam. Dan sesuai dengan artikel yang gw dapet di internet, media tanam akan baik jika disiram dengan air dingin dari kulkas karena akan mencegah tumbuhnya jamur dan mikroba yang akan merusak tanaman. Minggu pagi tanggal 14 September gw mulai merendam bibit cabe dan menyiram media tanam dengan air dingin. Dan pada malam harinya, bibit gw tanam di tanam media tanam, satu pot di isi sekitar 3 sampai 5 bibit.

Kata artikel, bibit yang tumbuh baru bisa dipindahkan ke masing-masing polibag di hari ke 14. Berarti gw tinggal menunggu. Tiap pulang kerja, langsung gw lari buat ngeliat cabe gw karena penasaran; hari pertama nihil, hari kedua nihil, hari ketiga masih belum ada tanda-tanda perubahan, hari keempat dan kelima juga nihil. Mulai bingung gw, ko sampai hari ke enam masih ga ada perubahan. Apa yang salah dari proses penanaman yang gw kerjakan. Atau apakah tangan gw ga cocok jadi petani. Tapi, minggu pagi dihari ke tujuh ternyata beberapa bibit cabe sudah mulai mengeluarkan sulur akar. Berarti cabe gw tumbuh!.

cabe umur 7 hari

cabe umur 10 hari

Setelah hari itu, mulai banyak yang tumbuh dan mulai kebingungan jumlah pot yang sangat terbatas. Eh, nyokap gw ternyata juga punya simpanan polibag, berarti masalah kembali terselesaikan. Berhubung jakarta panasnya bukan main, maka gw harus memastikannya tiap pagi dan malam sepulang kerja, gw siram semua tanaman. Jangan sampai tanaman cabe muda ini mengalami dehidrasi, karena langsung layu daunnya rontok dan mati.

Hari terus berjalan, daun tanaman cabe sudah berjumlah 4 lembar. Makin penasaran dengan hasil kerja gw. Kira-kira bauh cabe berapa banyak ya…? hemm

Di hari ke-14, mulailah gw cicil untuk memindahkan setiap tanaman cabe ke satu polibag, karena kalau kelamaan, nanti akar nya sudah terlalu banyak dan susah dipindah. Hari minggu tanggal 28 September, gw pindahkan 8 buah tanaman ke polibag, memastikan tanah media tanam terbasahi air dingin sebelumnya.
Lanjut ke “Menanam Cabe (2)” untuk tahap berikutnya, usia tanaman cabe 2 minggu hingga 2 bulan.
Happy Reading!