Category: teknologi


Sekelumit tentang Boiler PLTU (1)

Karena ada yang tertarik supaya boiler dibahas, maka posting kali ini saya akan cuap-cuap gaya “sok tahu” saya ke teman-teman, karena sekalian saya lagi persiapan untuk pekerjaan Pre-Outage Inspection februari besok sebagai pencarian data awal sebelum pekerjaan Rehabilatation tahun 2010. Jadi, sekalian belajar lagi.

Berbicara mengenai boiler, saya coba mulai dari fungsinya. Fungsi utama boiler yaitu untuk menghasilkan uap kering, dengan temperatur, tekanan kerja tertentu dan besar laju aliran tertentu menuju turbin uap.

Ada banyak jenis boiler, karena bisa dibagi berdasarkan banyak kategori. Ada boiler jenis “pipa api”, dan ada juga yang berjenis “pipa air”. Ada boiler berbahan bakar minyak (minyak HSD-solar dan minyak residu), atau gas, serta berbahan bakar batu bara (dibagi-bagi berdasarkan nilai kalori nya). Ada boiler tekanan positif, ada juga boiler tekanan negatif. Ada boiler “sub-critical”, tapi ada juga boiler “supercritical”. Nah, berhubung banyak jenisnya, terlalu lama kalau di jelasin satu-satu. Maka kita ambil aja studi kasus pada boiler dari PLTU Muara Karang Unit 4 dan 5.

Boiler pada PLTU Muara Karang Unit 4 dan 5 memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. Sub-critical boiler.

2. Berbahan bakar HSD dan gas.

3. Tipe “pipa air”.

4. Tekanan positif.

5. Uap yang dihasilkan bertekanan : 128 kg/cm2, bertemperatur: 512 Celcius, laju aliran : kurang lebih 600 Ton/hour.

Pada boiler ada beberapa siklus utama yang bekerja disana, yaitu siklus udara bakar dan siklus bahan bakar (disini menggunakan High Speed Diesel – solar industri). Tapi ada beberapa siklus pendukung lainnya yang ikut andil pada kerja boiler, yaitu siklus feed water hingga main steam, siklus udara pendingin, siklus soot blower, dan siklus pemanas udara bakar.

Pembakaran terjadi bila terdapat 3 buah unsur, yaitu udara, bahan bakar, dan api. Seperti itulah kerja boiler, api pembakaran yang di ruang bakar (furnace) terbentuk dari perpaduan 3 unsur tadi.

Silkus Udara Bakar

Udara pembakaran (udara primer) diambil dari udara bebas oleh FDF (Forced Draft Fan). Mengalirkan dan memberikan tekanan udara awal. Udara keluaran FD Fan mengalir dipanaskan awal oleh Preheat Coil, kemudian masuk ke Air Heater (menggunakan sistem pertukaran panas dari gas buang melalui elemen-elemen penghantar yang berputar). Temperatur udara pembakaran naik dan mengalir menuju Windbox. Menggunakan sistem Air Register dan Tilting, udara diatur dan dihembuskan masuk ke dalam ruang bakar melalui sejumlah Damper udara di 4 corner dan 4 elevasi (jadi total ada 16 titik). Udara bakar akan berpadu dengan udara bakar membentuk api pembakaran. Selain sebagai udara pembakaran, udara yang dihembuskan dikondisikan untuk dapat membuat kobaran api dari ke-4 corner sehingga terbentuk fire ball di tengah ruang bakar.

Lanjut ke posting Sekelumit tentang Boiler PLTU (2)

penting ga pemeliharaan?

Saat kuliah dulu saya ngerasa mata kuliah teknik pemeliharaan itu ga bobot, ga penting. Saya ngerasa mata kuliah seperti themodinamika, mekanika fluida, de el el itu jauh lebih penting. Ternyata setelah kerja semua justru terbalik. Teknik pemeliharaan justru yang lebih dominan digunakan, tapi akan beda halnya jika saya bekerja di industri yang bertindak sebagai produsen, seperti alstom indonesia yang di surabaya yang memproduksi boiler atau ketel uap.

Mungkin ada yang mau tau gimana jenis pemeliharaan di pembangkit listrik, saya coba jelaskan sedikit disini. Di pembangkit listrik perusahaan tempat saya bekerja, divisi pemeliharaan membagi pekerjaan pemeliharaan menjadi 4 bagian besar, yaitu : (1) Preventive maintenance, (2) Corrective maintenance, (3) Predictive maintenance, dan (4) Overhaul.

1| Preventive maintenance, bertugas rutin harian untuk mengawasi peralatan di unit pembangkit. Salah satu tugasnya adalah mengawasi level minyak pelumas, mengawasi tingkat kekotoran saringan udara, minyak dan air, serta membersihkannya, dan masih banyak lainnya.

2| Corrective maintenance, bertugas untuk memperbaiki peralatan yang rusak (diluar jadual overhaul). Biasanya tim corrective maintenance hanya memperbaiki peralatan yang sifatnya bisa di selesaikan dalam 3 x 24 jam.

3| Predictive maintenance, bertugas rutin untuk mengawasi  peralatan  untuk  dapat  mengetahui kondisi realtime  peralatan dan memprediksikan  lifetime  peralatan tersebut. Secara periodik tim predictive maintenance  mengambil data  vibrasi, temperatur, dan suara kebisingan.

4| Overhaul, tim overhaul bertugas untuk menjalankan proses overhaul atau pemeriksaan besar secara berkala (biasanya setiap 8000 jam operasi). Dengan cara mematikan satu unit pembangkit, proses inspeksi dikerjakan  secara bersamaa di semua peralatan, dari sistem bahan bakar, udara bakar, pelumasan, dan turbin serta auxiliary-nya. Overhaul dapat dibagi menjadi 3 tipe: (1) Simple Inspection, dengan durasi kurang-lebih 7 hari, (2) Mean Inspection, dengan durasi kurang-lebih 30 hari, (3) Major Inspection, dengan durasi kurang-lebih 45 hari.

Dengan pemeliharaan yang maksimal, diharapkan unit pembangkit dapat dijaga keandalannya, dapat terus menghasilkan listrik dan memperkecil down-time nya.

Ilmu ke-teknik-an yang didapat selama kuliah disini cenderung dipakai untuk menganalisa akar kerusakan (atau yang nge-top disebut root cause failure analysis), dan lebih baiknya lagi diharapkan bisa menggunakan ilmu bekal dari kuliah itu untuk memodifikasi peralatan guna meningkatkan performance-nya. Pekan karya inovasi sudah menjadi agenda rutin di perusahaan tempat saya bekerja. Semua karyawan dipacu kreatifitasnya untuk terus mengembangkan kemampuan peralatan, imbalan bagi para pemenang karya inovasi cukup menjanjikan, Jalan-jalan ke luar negeri + uang saku jutaan rupiah, bahkan pembuatan Hak Paten … mau?